Setiap anak dalam perkembangan hidupnya akan mengalami perubahan baik fisik, mental/emosi maupun seksual.
Perubahan fisik
Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas ini merupakan peristiwa yang paling penting, berlangsung cepat, drastis, tidak beraturan dan terjadi pada sistem reproduksi. Hormon-hormon yang mulai diproduksi akan mempengaruhi organ reproduksi untuk memulai siklus reproduksi serta mempengaruhi terjadinya perubahan tubuh. Perubahan tubuh ini disertai dengan perkembangan bertahap dari karakteristik seksual primer dan karakteristik seksual sekunder. Karakteristik seksual primer mencakup perkembangan organ-organ reproduksi. Karakteristik seksual sekunder mencakup perubahan dalam bentuk tubuh sesuai dengan jenis kelamin misalnya, pada remaja putri ditandai dengan menarche (menstruasi pertama), tumbuhnya rambut-rambut pubis, pembesaran buah dada, pinggul, sedangkan pada remaja putra mengalami pollutio (mimpi basah pertama), pembesaran suara, tumbuh rambut-rambut pubis, tumbuh rambut pada bagian tertentu seperti di dada, di kaki, kumis dan sebagainya.
Remaja seringkali bingung saat terjadi perubahan fisik pada dirinya. Perlu disadari bahwa perubahan fisik antara remaja yang satu dan yang lain tidaklah sama dan hal tersebut adalah normal. Atas dasar itu remaja tidak perlu berkecil hati apabila pertumbuhan fisiknya berbeda.
Perubahan Emosi
Emosi, adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Sifat dan intensitas emosi biasanya terkait erat dengan aktivitas kognitif (berpikir) manusia sebagai hasil persepsi terhadap situasi. Ada beberapa macam emosi, yaitu emosi senang, emosi sedih dan emosi marah. Umumnya emosi diikuti oleh perilaku.
Contohnya:
- Emosi marah, umumnya emosi marah diikuti oleh kata-kata yang keras, terkadang kasar, nada suara tinggi. Perilaku yang menyertai misalnya: mata membelalak, muka menjadi merah padam, menggebrak meja/memukul barang-barang di sekitar, bahkan terkadang seseorang bisa melakukan kekerasan fisik saat marah, misalnya melakukan pemukulan.
- Emosi senang atau bahagia, dapat ditandai oleh spontan tertawa, kata- kata yang manis, nada suara yang lembut, terdengar enak di telinga. Perilaku yang ditunjukkan juga manis, sikap ramah, menyenangkan, sabar, mau mendengar kata-kata orang.
- Emosi sedih biasanya diikuti dengan menangis, sikap diam dan menutup diri
Memasuki masa remaja awal (12-15 tahun), sejalan dengan terjadinya perubahan fisik, emosi juga akan mengalami perubahan. Pada saat itu dapat terjadi hal-hal sebagai berikut:
- Perasaan “moody”, dimana emosi (suasana hati/perasaan) menjadi berubah ubah terutama ketika ‘datang-haid’ bagi anak perempuan. Terkadang sikapnya manis, santun, menyenangkan, sesaat kemudian bisa berubah menjadi judes, cepat tersinggung, mudah marah. Hal ini juga terjadi pada anak laki-laki.
- Sulit diajak berkomunikasi dan selalu salah paham dengan orangtua, saudara atau guru. Keadaan ini akan berangsur-angsur hilang dengan bertambahnya usia. Biasanya emosi menjadi lebih stabil saat remaja berusia 20 tahun, memasuki masa dewasa muda.
- Perasaan “jatuh cinta”. Memasuki masa (remaja-awal: 12-15 tahun), baik anak perempuan dan laki-laki mulai merasa tertarik secara khusus pada temannya, umumnya terhadap lawan jenisnya; atau bisa juga pada “idola-nya”. Pada saat jatuh cinta ada remaja yang berani mengungkapkannya/mengemukakannya secara terbuka, ada pula yang malu-malu, tidak berani mengungkapkan, hanya menyimpan perasaan di dalam hati saja. Remaja akan mulai memperhatikan penampilan dan melakukan hal-hal tertentu untuk menarik perhatian orang yang disukainya. Perilakunya menjadi berubah: senang menyendiri, sering telpon berlama-lama, senang bersolek pada anak perempuan atau senang menggoda dan menarik perhatian, umumnya pada anak laki-laki.
- Lebih memperhatikan dan mementingkan teman dibandingkan mementingkan keluarga.
- Perkembangan IQ mencapai puncaknya pada masa remaja, sehingga mereka mudah menangkap atau mencerna hal-hal yang baru. Jika remaja menyadari dan memakai kesempatan yang positif ini, maka ia akan menjadi seorang remaja yang cerdas dan siap menyongsong masa depannya. Sebaliknya jika remaja menuruti perasaannya (menjadi agak malas belajar, konsentrasi belajar menurun, tidak mampu membagi waktu) maka dampaknya menjadi kurang menguntungkan atau bahkan dapat merugikan masa depannya.
Perubahan Seksual
Perbedaan anak laki-laki dan anak perempuan dapat diketahui dari organ reproduksinya, pada anak laki-laki mempunyai penis dan anak perempuan mempunyai vagina. Ketika memasuki usia remaja yang sering disebut masa puber, terjadi perubahan seksual baik pada anak laki-laki maupun anak perempuan, berupa tumbuhnya bulu disekitar alat kelamin dan beberapa organ tubuh lainnya.
Khusus pada anak laki-laki, terjadi perubahan suara yang menjadi besar (pecah), tumbuh jakun, dan terjadi “mimpi basah”. Mimpi basah menandakan bahwa anak itu telah memproduksi sel sperma dan air mani dalam jumlah cukup banyak. Ini menjadi tanda alami yang menunjukkan bahwa secara biologis ia sudah siap untuk bereproduksi.
Pada anak perempuan, ditandai dengan payudara membesar, kulit makin lembut, dan mengalami haid/menstruasi yang pertama (menarche). Terjadinya haid menunjukkan bahwa indung telurnya sudah mulai memproduksi sel telur yang siap dibuahi, dan rahimnya sudah siap untuk menerima sel telur yang telah dibuahi untuk dikembangkan menjadi janin dan selanjutnya menjadi bayi.
Peristitiwa-peristiwa di atas merupakan peristiwa normal (fisiologis) dalam pertumbuhan manusia, dan terjadi berkat perananan hormon.
Hormon adalah zat yang secara normal diproduksi oleh kelenjar hormone yang langsung disalurkan ke dalam aliran darah dan dapat mempengaruhi fungsi organ tubuh lainnya.
Dalam pertumbuhan seksualitas seseorang ada beberapa hormon yang berperanan. Pertama adalah hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar bawah otak. Untuk kepentingan fungsi reproduksi, kelenjar ini menghasilkan hormon “gonadotropin” dan “prolactin”. Hormon gonadotropin bertugas mempengaruhi kandung telur pada perempuan, dan zakar (testis) pada laki-laki. Sementara prolactin mempengaruhi pertumbuhan kelenjar susu di payudara sehingga membuat payudara membesar.
Akibat peranan hormon gonadotropin, kandung telur menyiapkan sel telur dan memproduksi hormonnya sendiri yaitu estrogen dan progesteron. Pada laki-laki, gonadotropin mempengaruhi zakar untuk memproduksi hormonnya sendiri yang bernama testosteron serta membuat zakar mulai memproduksi sel sperma.
Jika produksi hormon-hormon tersebut terganggu, maka akan terganggu pula kerja organ reproduksi, misalnya haid terlambat datang. Karena letak kelenjar penghasil hormon utama terletak di otak, maka dapat dipahami bahwa berbagai keadaan kejiwaan seseorang dapat mengakibatkan fungsi reproduksi seseorang juga terganggu. Misalnya, haid tidak datang karena stress atau ketegangan, kekhawatiran menghadapi ujian.
Tabel Perkembangan dan perubahan fisik, emosi dan seskual remaja
Perubahan fisik pada | |
Remaja laki-laki | Remaja Perempuan |
Tubuh bertambah tinggi, dada bertambah bidang | Tubuh bertambah tinggi dan secara keseluruhan mulai membentuk |
Tumbuh kumis dan bulu-bulu halus di sekitar ketiak, penis, kaki dan tangan | Tumbuh bulu halus di sekitar ketiak dan vagina |
Munculnya jakun dan kumis | Payudara mulai tumbuh |
Mulai timbul jerawat | Mulai timbul jerawat |
Mengalami mimpi basah | Mengalami haid/menstruasi |
Suara berubah menjadi berat | Kulit menjadi lebih halus |
Adanya Perubahan suara | |
Perubahan seksual pada | |
Remaja laki-laki | Remaja Perempuan |
Pada remaja laki-laki organ reproduksi bagian dalam mulai berfungsi, seperti: penis mengalami ereksi saat terangsang, keluarnya sperma dan air mani yang keluar saat mimpi basah | Sama halnya dengan remaja laki- laki, organ reproduksi bagian dalam remaja perempuan juga mulai berfungsi dimana remaja perempuan mulai mengalami menstruasi/haid. |
Perubahan Emosi |
Moody (sikap dan perilaku berubah-ubah sesuai perasaan sesaat) |
Semangat |
Mulai jatuh cinta dan menjadi romantis |
Cepat tersinggung |
Perubahan Lainnya |
Masa emas untuk memanfaatkan IQ (potensi inteligensi) guna mencapai prestasi maksimal dan hal-hal yang positif |
Rasa ingin tahu meningkat |