Kelompok Anak Muda PKADP (Forum Pencegah Kekerasan Anak Dan Perempuan) bersama Forum Anak Bojonegoro mengadakan sosialisasi kesehatan reproduksi dan pencegahan perkawinan anak di Panti Asuhan Nurur Rohman 01 Kabupaten Bojonegoro, Selasa (11/5) sore. Kegiatan ini dihadiri oleh 30 peserta yang sudah masuk usia remaja. Selain itu hadir perwakilan dari Pengurus Panti Asuhan, Yayasan Kesehatan Perempuan dan Dinas P3AKB (Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) Kabupaten Bojonegoro.
Risma, Koordinator Yayasan Kesehatan Perempuan di Kabupaten Bojonegoro dalam sambutannya menyampaikan, bahwa informasi atau sosialisasi tentang pendidikan kesehatan reproduksi dan pencegahan perkawinan anak ini sangat penting. Perlahan kita sampaikan mulai dari hal sederhana dulu, seperti pengenalan bagian tubuh mana yang boleh dipegang orang lain dan mana yang tidak boleh.
Nurintias Lestari Ketua PKADP, yang menjadi Narasumber juga menyampaikan tentang perbedaan seks antara perempuan dan laki-laki. Disampaikan juga tentang peran kita yang biasa dilakukan sehari-hari. Peserta diajak untuk menuliskan kegiatan apa yang identik dengan perempuan dan laki-laki. Seperti mencuci, menyapu, memasak merupakan kegiatan yang identik dengan perempuan padahal sebenarnya laki-laki juga bisa melakukan pekerjaan tersebut.
Selain itu, Nurin juga menyampaikan tentang batas minimal seseorang boleh menikah menurut Undang-undang yakni usia 19 tahun. Dirinya menjelaskan dampak negatif dari sisi ekonomi, sosial dan kesehatan jika menikah dibawah usia tersebut.
“Sosialisasi tentang Kesehatan Reproduksi ini kita kuatkan dengan fungame yang seru bersama peserta, dimulai dengan bernyanyi bersama dan dilanjutkan diskusi tanya jawab. Kegiatan ini juga untuk meningkatkan kepedulian kita sebagai remaja untuk berbagi ilmu dan informasi kepada teman-teman sebaya.” Tutur M. Abdul Ghony An Nabalasiy atau biasa disapa Aby yang juga menjadi Ketua Forum Anak Bojonegoro.
Kegiatan sosialisasi ini juga bertepatan dengan bulan Ramadan, sambil ngabuburit tentu semakin asyik dengan diisi kegiatan yang positif. Salah satunya dengan sosialisasi kesehatan reproduksi dan pencegahan perkawinan anak.