Blog

Festival Sehat Aman Bebas Stigma (SEMESTA)

Aborsi aman merupakan isu yang selama ini menjadi perdebatan sengit di tengah masyarakat Indonesia. Stereotip bahwa aborsi identik dengan tindakan ilegal dan moral yang buruk, serta sering dianggap sebagai upaya melegalkan seks bebas, serta kurangnya edukasi mengenai kesehatan reproduksi membuat topik ini sulit dibahas secara terbuka. Hal tersebut membuat pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai aborsi aman masih sangat minim. Banyak yang belum mengetahui bahwa aborsi tidak lagi sepenuhnya ilegal dan bahwa prosedur ini dapat dilakukan dengan aman dan sesuai hukum, terutama dalam situasi di mana kesehatan ibu atau janin terancam terutama untuk korban kekerasan seksual. Stigma sosial yang kuat juga seringkali menghalangi perempuan untuk mencari informasi dan akses yang mereka butuhkan.

Peraturan tentang aborsi aman sebetulnya telah lama dimuat dalam kebijakan pemerintah dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan namun pelaksanaannya masih jauh dari harapan. Seiring dengan perkembangan hukum dan kesadaran akan pentingnya kesehatan reproduksi, pemerintah Indonesia telah menetapkan aturan hukum yang memungkinkan aborsi aman dilakukan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual hingga Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang  No 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan (PP Kesehatan). Dalam konteks inilah, dirasakan perlunya sosialisasi dan kampanye secara masif untuk mengikis stigma sosial terkait aborsi di masyarakat. Perlu ada kerjasama semua pihak agar infomasi yang benar dan akses layanan aborsi aman bisa segera diterapkan.

Di era digital yang berkembang cepat saat ini memungkinkan penyebaran informasi yang masif dapat dilakukan secara maksimal. Penggunaan aktif media sosial di Indonesia yang mencapai 167 juta pengguna atau 64,3% dari populasi Indonesia (katadata.co.id) bisa menjadi sasaran yang bisa membantu penyebaran informasi terkait aborsi aman. Dalam upaya ini perlu pelibatan para influencer dan aktivis pegiat podcast sebagai agen perubahan. Melalui platform yang mereka miliki, mereka dapat menyampaikan informasi yang akurat dan edukatif tentang aborsi aman, serta mengajak masyarakat untuk melihat isu ini dari sudut pandang yang lebih manusiawi dan ilmiah kesehatan. 

Untuk itu dirasa perlu mengadakan kegiatan diskusi bagi kelompok masyarakat yang lebih luas lagi seperti para influencer dan aktivis dengan tujuan memberikan dukungan pada pemenuhan hak kesehatan perempuan dan korban kekerasan seksual juga memberikan wacana atau strategi baru dalam mensosialisasikan layanan HKSR yang komprehensif termasuk aborsi. Diskusi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mengubah narasi seputar aborsi di Indonesia, sehingga dapat menghilangkan stigma, meningkatkan kesadaran, dan memberikan dukungan kepada perempuan yang membutuhkan. Dengan adanya acara diskusi ini, diharapkan para influencer dan aktivis pegiat podcast dapat berkolaborasi untuk menciptakan kampanye yang efektif dan menyentuh berbagai lapisan masyarakat.

Kegiatan Festival Sehat Aman Bebas Stigma (SEMESTA) diadakan pada tanggal 26 September 2024 secara offline di Jakarta. Acara yang tiak hanya berisi diskusi tapi juga ada stand pameran dan pentas seni ini juga dalam rangka memperingati hari aborsi aman isedunia (International Safe Abortion Day) yang diperingati setiap tanggal 28 September.

Dalam acara diskusi sesi pertama diisi pembicara dari perwakilan pemerintah seperti dari Bagian Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia  Kementerian Kesehatan RI yang membahas masalah aborsi dalam transformasi kesehatan, juga ada Ibu Emma dari Bareskrim POLRI yang membahas peran APH dalam penanganan Kekerasan Seksual. Selain itu dari pihak CSO diisi oleh Rahayu Purwaningsih – Direktur Yayasan Solidaritas Perempuan dan Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (SPEKHAM) yang membahas masalah dukungan publik pada hak kesehatan korban kekerasan seksual (Aborsi) dan Gizka Ayu Pratiwi – Advocacy & Policy Coordinator Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP) yang membahas pelibatan masyarakat  dalam akses aborsi aman. Sesi pertama ini dimoderatori oleh Ika Ayu – Ketua Save All Women and Girls (SAWG).

Pada sesi 2 diskusi menampilkan pembicara dari perwakilan wartawan Tempo dan Fadliyati Ulya – Community Empowerment Coordinator Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP) dengan dimoderatori oleh Frenia Nababan – Ketua Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP). Acara ditutup dengan ramah tamah dengan mengunjungi stand pameran yang ada sambil makan siang dan hiburan musik.