Pada tahun 2023, pemerintah Indonesia resmi merilis Visi Indonesia Digital 2045 (VID 2045). Visi ini merupakan strategi konkret untuk mencapai target nasional jangka panjang mewujudkan Indonesia Emas 2024 dan dirancang dengan memperhatikan prioritas pembangunan pada berbagai dokumen strategis bidang digital.
Salah satu strategi yang sudah mulai dilakukan pemerintah adalah dengan menargetkan 10 juta penduduk Indonesia memiliki literasi digital pada tahun 2021, dan akan berulang setiap tahunnya, hingga tercapai 50 juta orang ter-literasi digital pada tahun 2024. Hal ini juga untuk merespon dari perkembangan teknologi informasi digital yang semakin berkembang sejak pandemi COVID-19 tahun 2020, karena internet telah menjadi sebagai sarana informasi, hiburan, bekerja hingga berbelanja bahkan sudah menjadi gaya hidup baru.
Perkembangan teknologi digital mendorong masyarakat Indonesia untuk menciptakan inovasi baru bagi masyarakat di berbagai sektor, salah satunya kesehatan. Pada Bidang Kesehatan, Pemerintah memulai pemanfaatan teknologi digital ini dengan membuat 1 aplikasi yaitu Satu Sehat yang bertujuan untuk mengumpulkan data kesehatan masyarakat dan memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan vaksin gratis dari pemerintah. Selain itu, hadir juga aplikasi online seperti Halodoc, aplikasi yang memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan baik untuk konsultasi ataupun berobat dasar.
Layanan Kesehatan digital ini sangat memberikan kemudahan walaupun belum semua masyarakat Indonesia mampu mengaksesnya, karena masih adanya pemerataan yang timpang terkait infrastruktur dan internet di wilayah-wilayah di Indonesia. Selain aplikasi layanan kesehatan, pemerintah-pemerintah daerah dan perusahaan swasta juga mulai mengembangkan berbagai aplikasi online untuk mengumpulkan data dari masyarakat, misalnya data stunting, perkawinan anak, kekerasan, dan yang lainnya.
Hal lain yang harus diperhatikan dalam penggunaan teknologi digital sebagai sarana mengumpulkan data adalah keamanan datanya. Sejauh ini, terdapat banyak kasus kebocoran data masyarakat yang menimbulkan banyak kerugian. Resiko ini pula yang menjadikan banyak masyarakat enggan mengakses layanan digital.
YKP melalui PowerPUAN berdiskusi lebih lanjut membahas terkait pemanfaatan teknologi digital di Indonesia dan kaitannya dengan kesehatan terutama kesehatan reproduksi bersama Kak Frenia Nababan seorang aktivis dan Pengurus Yayasan Kesehatan Perempuan yang juga merupakan dosen ilmu komunikasi.